hari ke dua puluh empat bulan pertama tahun dua ribu tujuh,

aku sedang tidak menjadi diriku sendiri, semua langkah adalah gontai, semua nafas adalah nisbi, semua hidup adalah mati, semua asa adalah mimpi.....

aku sedang melihat semua orang berjalan dengan dirinya sendiri, tak terkecuali diriku, dengan asanya sendiri dan tak pernah menyadari alam sekitarnya

sementara aku mengembara tak tentu arah karena bagiku tidaklah adil bagi hatiku untuk tidak menanamkan cintaku pada tanah airku kemanapun aku menjejakkan kaki.