Monday, May 21, 2007

Semuanya sudah dalam pengaturanNya dengan demikian indah, dan pertentangan yang terjadi di dunia ini pastilah sesuatu yang indah pula.........
Lelaki itu tetap saja diam sementara dalam pikirannya berkecamuk perang antara idealisme dan kenyataan yang harus ia hadapi. Dan lelaki tua yang berkuasa itu tetap saja menghajarnya dengan seribu macam kata-kata yang ketika sampai ke telinga lelaki itu bagaikan jutaan senjata rahasia ninja yang tidak jelas wujudnya.
"Aku bukan siapa-siapa, jadi tak perlu juga aku engkau bunuh," gumam lelaki itu dalam hati.
Ingatannya lalu kembali ke suatu saat ketika seseorang yang pikirnya dikenalnya dengan baik menghujatnya dengan kata-kata yang menyesakkan dadanya,"lagakmu bak penguasa saja!". Begitu banyak kebesaran Tuhan yang disampaikanNya dengan cara yang demikian indah. kegalauan hati lelaki itu adalah keindahan yang luar biasa. Barangkali tanpa kegalauan itu, seorang lelaki sepertinya akan memilih untuk bunuh diri atau berhenti menjadi dirinya sendiri karena tanpa berpikir, maka ia tiada.
Setelah selesai segala macam kericuhan yang ditimbulkan oleh lelaki tua itu, lelaki itu keluar dengan gontai, matanya nanar menatap kehampaan, hidungnya mengendus tembok tebal yang akan kemudian menimpanya. Semuanya menjadi gelap dihadapannya sementara cahaya yang diharapkannya mulai meredup. Setelah sampai di peraduannya, ia pun menuliskan surat kepada Tuhannya:
Tuhan, sementara aku mencari terang, kegelapan adalah berkah karena terang yang ditemukan dalam gelap sangatlah bermakna. sekali lagi terimakasih Tuhan, karena tanpa kegelapan itu, aku terlalu angkuh untuk mengakui betapa bermaknanya terang. tanpa galau, aku tak akan pernah menikmati hidup yang dinamis dan begitu bermakna.
namun tanpa bermaksud lancang kepadaMu, aku sangat mengharap engkau akan berbaik hati kepadaku sebagaimana kebaikan yang selalu Engkau berikan kepadaku dengan menghadirkan terang dalam gelapku ini.
salam,
lelaki yang dalam gelisahnya merindukan terang.......
Setelah ia menyelesaikan suratnya, lelaki itu lelap dengan mimpinya............

No comments: